Sabtu, 31 Januari 2009

Pelajaran dari Alam


Pada suatu hari seekor anak kerang di dasar lautmengadu dan mengeluh pada ibunya sebab sebutirpasir tajam memasuki tubuhnya yang merah danlembek. "Anakku," kata sang ibu sambilbercucuran air mata, "Tuhan tidak memberikanpada kita, bangsa kerang, sebuah tangan pun,sehingga Ibu tak bisa menolongmu." Si ibuterdiam, sejenak, "Aku tahu bahwa itu sakitanakku. Tetapi terimalah itu sebagai takdir alam.Kuatkan hatimu. Jangan terlalu lincah lagi.Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dannyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu dengangetah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat",kata ibunya dengan sendu dan lembut.
Anak kerang pun melakukan nasihat bundanya.Ada hasilnya, tetapi rasa sakit terkadang masihterasa. Kadang di tengah kesakitannya, iameragukan nasihat ibunya. Dengan air mata iabertahan, bertahun-tahun lamanya. Tetapi tanpadisadarinya sebutir mutiara mulai terbentuk dalamdagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakitpun makin berkurang. Dan semakin lamamutiaranya semakin besar. Rasa sakit menjaditerasa lebih wajar.
Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiarabesar, utuh mengkilap, dan berharga mahal punterbentuk dengan sempurna. Penderitaannyaberubah menjadi mutiara; air matanya berubahmenjadi sangat berharga. Dirinya kini, sebagaihasil derita bertahun-tahun, lebih berharga daripadasejuta kerang lain yang cuma disantap orangsebagai kerang rebus di pinggir jalan.
**********
Cerita di atas adalah sebuah paradigma ygmenjelaskan bahwa penderitaan adalah lorongtransendental untuk menjadikan "kerang biasa"menjadi "kerang luar biasa".
Karena itu dapat dipertegas bahwa kekecewaandan penderitaan dapat mengubah "orang biasa"menjadi "orang luar biasa".
Banyak orang yang mundur saat berada di lorongtransendental tersebut, karena mereka tidak tahandengan cobaan yang mereka alami. Ada duapilihan sebenarnya yang bisa mereka masuki:menjadi `kerang biasa' yang disantap orang ataumenjadi `kerang yang menghasilkan mutiara'.Sayangnya, lebih banyak orang yang mengambilpilihan pertama, sehingga tidak mengherankan bilajumlah orang yang sukses lebih sedikit dari orangyang `biasa-biasa saja'.
Mungkin saat ini kita sedang mengalamipenolakan, kekecewaan, patah hati, atau terlukakarena orang-orang di sekitar kamu cobalah utktetap tersenyum dan tetap berjalan di lorongtersebut, dan sambil katakan di dalamhatimu.. "Airmataku diperhitungkan Tuhan.. danpenderitaanku ini akan mengubah diriku menjadimutiara." Semoga…….. !!"
amin

Tidak ada komentar: